Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) telah lama dikaitkan dengan anak laki-laki, tetapi penelitian selama empat dekade terakhir telah mengungkap dunia tersembunyi anak perempuan yang terkena gangguan tersebut. Hampir 13% pria dan anak laki-laki menderita ADHD dibandingkan dengan 5,6% wanita dan anak perempuan. Anak perempuan sering salah didiagnosis atau kurang didiagnosis sebagian karena orang tua dan guru cenderung merujuk anak perempuan untuk perawatan atau diagnosis. “Butuh waktu lama bagi bidang medis untuk mengejar ketinggalan,” kata Stephen Hinshaw, seorang psikolog klinis dan peneliti di University of California, Berkeley.

Karya Hinshaw menyoroti pentingnya identifikasi dini dan intervensi untuk anak perempuan dengan ADHD. “Mungkin ada pola tersembunyi yang ditandai dengan penanggulangan dan kompensasi yang selama bertahun-tahun bisa menjadi sangat serius,” ujarnya. Anak perempuan yang tidak terdiagnosis lebih cenderung “menderita dalam kesunyian”, yang mungkin termasuk risiko lebih tinggi untuk menyakiti diri sendiri dan keinginan bunuh diri, menurut Hinshaw. Setelah didiagnosis, manajemen pengobatan, strategi pengasuhan, dan akomodasi kelas dapat membantu anak perempuan dengan ADHD mencapai kesuksesan akademik dan hasil yang lebih baik. “Saya pikir kita perlu memperhatikan gejala anak perempuan,” katanya. “Tapi itu tidak seperti kita membutuhkan perawatan yang berbeda secara dramatis dan ajaib untuk anak perempuan versus anak laki-laki.” Dalam sebuah presentasi di konferensi Learning & the Brain’s Teaching Behaved Brains, Hinshaw berbagi solusi praktis untuk mendukung anak perempuan dengan ADHD sehingga orang tua dan pendidik sama-sama dapat menantang stereotip dan merangkul pemahaman holistik tentang gangguan tersebut.

Presentasi berbeda, obat berbeda

ADHD dapat muncul secara berbeda pada anak laki-laki dan perempuan. Misalnya, anak laki-laki sering menunjukkan perilaku hiperaktif dan mengganggu, sementara anak perempuan cenderung menunjukkan gejala yang lebih terinternalisasi seperti melamun dan menarik diri dari pergaulan, yang sering tidak terdeteksi. Anak perempuan dengan ADHD sering menghadapi tantangan dalam menjalin dan mempertahankan teman, yang dapat menimbulkan perasaan terasing dan berdampak negatif pada harga diri mereka. Dalam sebuah studi di mana Hinshaw mengamati anak perempuan dengan ADHD di perkemahan musim panas, lebih dari tiga perempat anak perempuan dengan ADHD mengalami kesulitan berteman, dibandingkan dengan hanya 30-40% anak laki-laki.

Obat yang paling umum untuk ADHD adalah stimulan seperti Adderall atau Ritalin. Mereka dapat membantu anak-anak memberikan perhatian yang lebih baik di sekolah, tetapi mereka tidak berbuat banyak untuk membantu keterampilan sosial dan persahabatan, kata Hinshaw. Wanita memiliki lebih banyak efek samping dari stimulan daripada pria dan lebih cenderung merespons alternatif non-stimulan, menurut Hinshaw. Obat non-stimulan seperti Atomoxetine mengobati gejala ADHD, serta mengurangi kecemasan. Selain pengobatan, anak perempuan dengan ADHD cenderung mendapat manfaat dari kelompok dukungan sebaya atau program bimbingan. Orang tua dan pendidik juga dapat membantu dengan mengajarkan keterampilan sosial dan memberikan kesempatan untuk interaksi sosial terstruktur, seperti kencan bermain yang dibantu orang tua.

“Anak perempuan dengan ADHD, dibandingkan dengan kelompok perbandingan neurotipikal, memiliki lebih banyak depresi dan kecemasan, lebih banyak masalah perilaku – meskipun mereka mulai kemudian – lebih banyak defisit fungsi eksekutif, prestasi lebih rendah,” kata Hinshaw. Dia menyarankan agar dokter harus mengatasi kondisi kesehatan mental komorbid saat merawat anak perempuan dengan ADHD.

Hasil parenting dan ADHD

Diagnosis ADHD pada anak bisa membuat orang tua stres, karena beberapa orang secara keliru percaya bahwa ADHD disebabkan oleh pola asuh yang buruk. Bukan itu masalahnya; namun, mengasuh anak dapat memiliki dampak yang signifikan pada hasil anak-anak dengan ADHD. “Sudah waktunya untuk menerima secara radikal bahwa putri Anda mungkin bukan anak yang Anda harapkan,” kata Hinshaw.