Erick Thohir Sebut Nego Divestasi Vale Masih Alot

Erick Thohir Sebut Nego Divestasi Vale Masih Alot
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan diskusi mengenai divestasi Vale Indonesia masih terus berlanjut hingga saat ini. Erick menyebut belum rampungnya proses divestasi tak lepas dari negosiasi yang alot antara Vale dengan Holding BUMN Pertambangan MIND ID. “Saat ini lagi diskusi terus, alot ya,” ucap Erick singkat saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (30/10). Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut proses divestasi Vale Indonesia tinggal finalisasi di Kementerian BUMN. Artinya, segala urusan perizinan di Kementerian ESDM telah rampung dilaksanakan.

Vale Indonesia sendiri diketahui akan melepas sekitar 11%-14% saham ke MIND ID. Dengan begitu, MIND ID akan menjadi pemegang saham mayoritas karena sebelumnya Vale telah melepas 40% saham ke Indonesia. Proses divestasi itu menjadi salah satu syarat bagi Vale untuk memperpanjang Kontrak Karya (KK) di Indonesia yang akan habis masa berlakunya pada Desember 2025 mendatang. “Antara 11%-14%, itu ada di Kementerian BUMN. Kalau perpanjangan mengenai lahan memang ada di kita, kalau masalah bisnisnya di sana (BUMN),” sebut Menteri Arifin, Kamis (26/10).

Erick Thohir Sebut Nego Divestasi

Arifin menyebut apabila semua persyaratan sudah dipenuhi, termasuk divestasi roulette online saham, maka pemerintah akan memberikan perpanjangan KK tersebut. Adapun saat ini alotnya negosiasi dikarenakan kedua belah pihak sama-sama ingin menjadi pemegang kendali operasional Vale. “Tentu akan dikasih (perpanjangan), orang mau usaha ya bagaimana. Tadi dengar dong, masih di BUMN, bolanya tanya ke sana,” tegas dia. Lebih lanjut, Erick Thohir menegaskan Kementerian BUMN saat ini masih mempelajari lebih lanjut seputar untung-rugi divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. Erick menambahkan, Pemerintah Indonesia melalui BUMN MIND ID terbuka terhadap rencana divestasi saham tersebut.

Akan tetapi, menurut Erick, keputusan divestasi saham juga harus dipertimbangkan secara matang agar Indonesia mendapat keuntungan secara penuh. “Jangan sampai yang di-divestasi ‘pinggir-pinggir’, tapi tengahnya tetap dikontrol terus tidak ada efisiensi me-mining ke depan,” ujarnya. Dia mengingatkan, saat ini industri baterai untuk kendaraan listrik (electric vehicle) tengah bertumbuh. Indonesia sendiri menyimpan sumber daya mineral yang kaya sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik seperti nikel, kobalt, hingga mangan. Karenanya, Eks-Bos Inter Milan itu meningatkan jangan sampai rencana divestasi perusahaan tambang Vale dilakukan dengan setengah hati.

“Jadi kita sedang pelajari hal-hal Vale. Kita mendorong kerja sama Vale dengan Ford, dengan Volkswagen. Tapi juga kita tak tutup mata kalau divestasi Vale itu baik di lahan yang diberikan kembali kepada negara. Tapi kalau ownership kita oke, kita cari hal hal positif,” tandas Erick Thohir.