7 Praktik Terbaik Pengembangan Video Pelatihan yang Perlu Anda Ketahui
Tidak diragukan lagi bahwa video adalah cara belajar yang unggul dan dapat memberikan hasil yang luar biasa dibandingkan dengan metode pelatihan tradisional. Namun, tingkat keberhasilan video pelatihan yang membantu karyawan mencapainya dapat bervariasi tergantung pada seberapa baik pembuatannya. Dalam artikel ini, kami membagikan 7 praktik terbaik pengembangan video yang akan memastikan video pelatihan Anda mengakomodasi kebutuhan pembelajaran karyawan Anda dengan sempurna dan membuat mereka tetap terlibat selama durasi kursus pelatihan.
Daftar Periksa Untuk Membuat Video Pelatihan Anda Sendiri
1. Tetap Singkat
Menemukan keseimbangan antara menjaga agar konten Anda tetap ringkas dan memasukkan semua informasi yang diperlukan dapat menjadi tantangan. Karyawan mungkin memiliki beban kerja yang berat dan banyak gangguan yang harus dihadapi setiap hari, yang berarti bahwa video yang panjang tidak mungkin menarik perhatian mereka. Durasi video yang ideal untuk memerangi rentang perhatian yang pendek adalah 3–6 menit, tetapi Anda dapat mencapai hingga 30 menit, asalkan Anda memberikan breakpoint yang sesuai setiap beberapa menit. Jika Anda perlu lebih lama dari itu, lebih baik membuat serial daripada video epik.
2. Fokus Pada Satu Hal Sekaligus
Saat membuat materi pelatihan, Anda mungkin tergoda untuk menjejalkan sebanyak mungkin informasi di dalamnya. Meskipun ini bertujuan untuk membantu pembelajar mendalami materi yang ada, hal ini dapat mengakibatkan kebingungan dan ketidakterlibatan. Alih-alih, praktik terbaik pengembangan video yang kami sarankan adalah memilih subjek utama Anda dan berpegang teguh pada subjek tersebut. Minimalkan penjelasan yang berlebihan dan jauhi “fakta menyenangkan” yang mengalihkan perhatian siswa dari poin utama. Dengan cara ini, Anda akan mencapai kejelasan dan keterlibatan pelajar yang lebih baik.
3. Tambahkan Teks dan Sulih Suara
Salah satu prioritas utama program pelatihan video Anda—atau jenis lainnya, dalam hal ini—adalah agar dapat diakses dan seinklusif mungkin. Menambahkan sulih suara untuk mengiringi tindakan yang ditampilkan dalam video dan keterangan untuk menghindari kesalahpahaman adalah langkah yang bagus ke arah itu. Alat bantu tambahan ini berguna tidak hanya bagi karyawan dengan disabilitas penglihatan atau pendengaran, tetapi juga bagi karyawan dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Selain itu, mereka mengizinkan karyawan untuk tetap menonton video pelatihan di lingkungan yang bising atau tanpa headphone.
4. Atur Lingkungan Pemotretan Anda dengan Hati-hati
Praktik terbaik yang cenderung diabaikan oleh banyak tim pengembangan video adalah memastikan bahwa video pelatihan mereka memiliki kualitas terbaik. Memberikan siswa video yang memiliki suara jernih dan resolusi tinggi sangat penting untuk pengalaman belajar dan tingkat penyerapan informasi. Oleh karena itu, pastikan Anda menangkap suara sebaik mungkin dengan mikrofon eksternal dan menyiapkan latar belakang pengambilan gambar yang terang namun sederhana untuk gambar yang jernih. Jika merekam video live-action melebihi anggaran Anda, Anda dapat dengan mudah membuat video animasi berkualitas tinggi.
5. Gunakan Grafik Sederhana
Berbicara tentang animasi, banyak tim pengembangan video menggunakan metode ini untuk membuat video pelatihan. Grafik warna-warni dan karakter lucu menarik pelajar dan membuat mereka tertarik cukup lama untuk memahami pesan yang dimaksud. Mempertimbangkan bahwa mereka lebih mudah dan lebih murah untuk diproduksi, penggunaannya tentu dianjurkan, tetapi Anda harus ingat untuk tidak berlebihan dengan efek visualnya. Gunakan animasi sederhana yang mudah dibaca dan tidak membuat penonton kewalahan. Selain itu, pastikan untuk menyimpannya di layar cukup lama agar pembelajar dapat membacanya tanpa harus menjeda atau melompat ke depan.
6. Jadikan Interaktif
Jika semua yang Anda minta dari pembelajar hanyalah duduk dan menonton, mereka pasti akan kehilangan minat pada suatu saat. Oleh karena itu, praktik terbaik pengembangan video yang Anda perlukan untuk membuat program pelatihan Anda efisien adalah interaktivitas. Ada banyak cara untuk mengubah menonton video pelatihan menjadi pengalaman interaktif. Misalnya, Anda dapat menambahkan hotspot yang memungkinkan pemirsa untuk menyeret, mengarahkan kursor, dan mengeklik untuk mendapatkan informasi tambahan. Beberapa video skenario bahkan akan menjeda dan mengajukan pertanyaan kepada pemirsa yang menentukan bagaimana kelanjutan cerita. Pilihan tersebut secara aktif melibatkan pembelajar dalam proses dan membantu mereka mempelajari keterampilan baru secara lebih efektif.
7. Izinkan Akses Di Beberapa Perangkat
Sebagai metode pembelajaran pilihan bagi generasi muda yang tumbuh di sekitar teknologi dan media sosial, video pelatihan harus dapat diakses di semua perangkat yang mereka gunakan. Ini akan mencakup komputer, tablet, dan smartphone dengan berbagai ukuran. Agar video cocok untuk semua opsi ini, Anda harus menambahkan tombol tindakan yang cukup besar, memastikan tidak ada gambar yang terpotong, dan menggunakan ukuran font yang dapat dibaca dengan nyaman di layar yang lebih kecil. Ini akan memungkinkan karyawan untuk belajar saat bepergian dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menjelajahi program pelatihan.
Kesimpulan
Video pelatihan mungkin terlihat mudah dibuat, dan, dalam banyak kasus, memang demikian. Namun, kami tidak dapat mengatakan bahwa tidak ada seni untuk mendesain dan menangkap gambar yang tepat untuk menyampaikan pesan yang Anda maksudkan. Video pelatihan yang dirancang dengan baik dapat dengan mudah menarik perhatian pelajar dan membantu mereka memahami konsep baru dengan sedikit usaha. Jika Anda mengikuti praktik terbaik pengembangan video yang kami bagikan di artikel ini, Anda pasti dapat dengan mudah membuat video yang menarik dan mendidik untuk audiens Anda.