Apa yang dimaksud dengan penilaian ‘tidak mengancam’?
Seperti judulnya, ‘penilaian yang tidak mengancam’ adalah penilaian yang menyediakan data penilaian bagi guru untuk mengukur penguasaan dan merevisi instruksi yang direncanakan (tujuan penilaian) tanpa mengintimidasi siswa.
Ada beberapa ciri umum dari format penilaian ini.
Disamarkan: Ini mungkin terasa seperti kuis atau ujian, tetapi mungkin tidak dinilai atau verbal atau tidak terlalu menakutkan bagi siswa.
Kurang terlihat/tidak terlihat: Kadang-kadang, siswa bahkan mungkin tidak menyadari ada penilaian. Slip keluar dengan pertanyaan yang relevan dan ringkas akan menjadi salah satu contohnya.
Lebih cepat/singkat: Ini juga bisa menjadi penilaian yang lebih singkat–sederhana seperti ‘jempol ke atas/ke bawah’.
Apa keuntungan dari penilaian yang sederhana dan tidak mengancam?
Seperti yang dikatakan Terrell Heick dalam Inconvenient Truths About Assessment, “Penilaian pembelajaran terkadang dapat mengaburkan lebih dari yang mereka ungkapkan. Jika penilaian benar-benar diselaraskan dengan standar yang diberikan, dan standar tersebut tidak dipahami dengan baik oleh guru dan perancang penilaian, dan tidak ada kesamaan bahasa antara siswa, guru, perancang penilaian, dan pengembang kurikulum tentang konten dan implikasinya, ada ‘kebisingan’ yang signifikan dalam data yang dapat menyesatkan mereka yang ingin menggunakan data tersebut, dan mengganggu upaya apa pun menuju instruksi berbasis data.”
Ada manfaat tambahan untuk ‘tes’ yang tidak terasa seperti tes.
Penilaian yang akurat
Kehadiran kecemasan ujian dapat sangat menghambat kinerja siswa dan memiringkan hasilnya. Ketika siswa diliputi kecemasan, kemampuan kognitif dan kemampuan mereka untuk mengingat informasi dapat terpengaruh secara negatif, menghasilkan hasil yang di bawah standar. Dengan mengurangi kecemasan ujian, pendidik dapat memperoleh refleksi yang lebih tepat dari kemampuan, pengetahuan, dan bakat asli siswa.
Keadilan dan pemerataan
‘Penilaian yang mengintimidasi’ dapat memengaruhi siswa tertentu secara tidak proporsional, menciptakan lingkungan belajar yang tidak adil. Siswa dengan kecemasan ujian mungkin sama-sama mampu tetapi mungkin berkinerja buruk karena tingkat kecemasan mereka. Dengan meminimalkan kecemasan ujian, pendidik dapat menciptakan sistem penilaian yang lebih adil, memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan mereka yang sebenarnya.
Mempromosikan lingkungan belajar yang positif
Ujian berisiko tinggi dan kecemasan ujian yang berlebihan dapat menciptakan lingkungan belajar yang penuh tekanan dan rasa takut. Hal ini dapat menghambat motivasi siswa, keterlibatan, dan kenikmatan belajar secara keseluruhan. Dengan meminimalkan kecemasan ujian, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung, menumbuhkan kecintaan belajar dan mendorong siswa untuk mencapai potensi penuh mereka.
Mendorong mindset berkembang
Kecemasan ujian seringkali berasal dari pola pikir tetap, di mana siswa percaya bahwa kemampuan mereka tetap dan tidak dapat ditingkatkan. Dengan menggunakan strategi penilaian yang tidak mengancam, pendidik dapat membantu mengembangkan mindset berkembang, dengan menekankan bahwa kemampuan dapat dikembangkan melalui usaha, latihan, dan belajar dari kesalahan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan ketahanan, motivasi, dan kemauan untuk menghadapi tantangan.
Lihat juga 25 Batang Kalimat Untuk Membantu Siswa Mengembangkan Pola Pikir Bertumbuh
Meningkatkan kesejahteraan
Kecemasan ujian yang berlebihan dapat memiliki konsekuensi negatif pada kesejahteraan mental dan emosional siswa. Ini dapat menyebabkan peningkatan stres, rendah diri, dan bahkan gejala fisik seperti sakit kepala dan gangguan tidur. Dengan pendekatan yang berbeda, pendidik berkontribusi pada kesejahteraan siswa secara keseluruhan, mempromosikan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung.
Lihat juga Tip Untuk Mengajar Perhatian
Untuk menilai siswa tanpa menimbulkan kecemasan ujian, pendidik dapat menggunakan berbagai strategi seperti memberikan instruksi yang jelas, menawarkan kesempatan latihan, diversifikasi metode penilaian, menyediakan iklim kelas yang mendukung, dan menekankan proses pembelajaran bukan hanya hasil akhir. Dengan mengadopsi pendekatan ini, pendidik dapat menciptakan lingkungan penilaian yang lebih inklusif, mendukung, dan efektif untuk semua siswa.
Anda dapat menemukan daftar yang disusun oleh K Lambert, Layanan Kurikulum OCPS, tentang strategi penilaian yang tidak mengancam di sini.
Atribusi K Lambert, Layanan Kurikulum OCPS